YAPENDIK GPIB – Profil

Sejak berdiri 1 Juli 1981, Yapendik GPIB telah meluluskan banyak anak didik yang memberikan kontribusi dalam membangun bangsa dan negara. Oleh karena itu peran pendidikan yang telah dilakukan oleh GPIB melalui Yapendik merupakan suatu bukti sumbangsih nyata warga gereja yang juga adalah Warga Negara Indonesia untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Hingga tahun 2018, Yapendik GPIB telah hadir di 12 Provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Riau, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.

Data 2020:

Jumlah Sekolah: 71 sekolah

Day Care : 1

PAUD (TK, KB): 34

SD: 18

SMP: 12

SMA, SMK: 6

Jumlah murid + 3.342 orang

Jumlah guru + 349 orang

Dalam pengelolaannya Yapendik GPIB saat ini sudah memetakan keberadaan masing-masing sekolahnya ke dalam 3 level yaitu:

Cabang Besar

Sekolah-sekolah yang masuk ke dalam level ini adalah sekolah-sekolah yang sudah mapan dalam segi pendanaan. Kebutuhan sekolah saat ini adalah mengembangkan diri menjadi kualitas internasional baik dari segi kualitas kurikulum maupun sarana dan prasarana.

Cabang Sedang

Beberapa Cabang Yapendik ada pada level ini, dimana mereka mendapat dukungan dari jemaat untuk bisa mandiri. Kebutuhan operasional sudah bisa tertutupi dari kontribusi peserta didik dan sumbangan jemaat. Yang diperlukan saat ini adalah peningkatan kualitas Guru dan Murid, sarana dan prasarana yang layak untuk memperoleh akreditasi A Nasional.

Cabang Kecil

Pada level ini hampir sebagian besar cabang berada di daerah yang kehidupan ekonomi masyarakatnya setempat masih kurang. Daerah-daerah tersebut disamping terpencil dan kurang dari segi akses informasi juga berada di daerah perkotaan tetapi kalah bersaing dari sekolah-sekolah yang ada. Untuk tetap bisa berjalan cabang-cabang tersebut mendapat bantuan biaya operasional cabang dari Pengurus Pusat. Harapan ke depan jemaat dan para donatur dapat membantu cabang tersebut untuk bisa mandiri dan mampu menutup biaya operasional cabang.