Batam – Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-35 Yapendik GPIB, Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang Batam mengadakan Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah se-Mupel Kepulauan Riau di Graha Immanuel, Sabtu (2/7).
Sekitar 100 peserta mengikuti Pelatihan, diawali pemaparan Ketua Umum Yapendik GPIB Rilexya S. Pattipeilohy, yang menekankan pada tema Yapendik 2016 yaitu optimalisasi kreativitas dalam pengelolaan pendidikan dengan nilai-nilai Kristiani.
Rilexiya menyatakan, “Mungkin sekolah kita bukanlah termasuk sekolah Yapendik yang memprihatinkan, tetapi dengan kondisi persaingan ketat saat ini, mau tidak mau kita dituntut untuk kreatif dalam mengelola sekolah.”
Selesai mengikuti pelatihan, diharapkan peserta memahami bahwa nilai Kristiani adalah ciri ajaran Yapendik, karenanya nilai nilai kristiani perlu diterapkan terus menerus di sekolah-sekolah. Selain itu, peserta ditargetkan mampu membuat program kerja dan pengembangan sekolah, yang mengoptimalkan kreativitas dalam berbagai bentuk, sehingga bisa menjadi landasan dalam lima tahun ke depan untuk menjadi mandiri.
Untuk mencapainya, peserta diberikan pelatihan dari Pdt. Dr. Nancy Rehatta tentang nilai Kristiani sebagai ciri ajaran Yapendik, dilanjutkan oleh praktisi pendidikan Tri Esti Handayani, S.Th. yang menekankan pada pentingnya kreativitas untuk kemandirian sekolah.
Dalam sesi pertama, Pdt. Dr. Nancy mengatakan, “Nilai Kristani bukan hanya menjadi acuan seseorang atau komunitas, tetapi seharusnya menjadi bagian hakiki dari identitas dan penentu jatidiri, dalam hal ini warga Yapendik.”
Menurut doktor di bidang antropologi itu, nilai-nilai Kristen Yapendik terdiri dari: kasih, integritas dan komitmen, tulus dan jujur, transparansi dan akuntabel, kebersamaan, mutu, kreatif dan inovatif.
Dengan berbagai contoh aplikatif, sesi yang dipandu moderator Ketua I Yapendik GPIB Dr. Aartje Tehupeiory, diakhiri dengan sesi tanya jawab yang antusias diikuti peserta.
Pembicara selanjutnya, Tri Esti Handayani, mengajak para guru dan kepala sekolah untuk berpikir, bertindak, bahkan merancangkan program kreatif untuk membangun sekolah yang mandiri. Sekretaris Yapendik 2010-2015 itu mengungkapkan, “Pada dasarnya manusia mempunyai potensi-potensi untuk kreatif, tergantung bagaimana mengembangkan dan menumbuhkan potensi kreatif tersebut.”
Untuk itu, di akhir pelatihan digelar workshop untuk menggali program unggulan kreatif sekolah, yang bisa segera diterapkan di sekolah-sekolah.
Dimeriahkan dengan photo booth, penjualan merchandise, dan buku-buku BPK Gunung Mulia, kegiatan pelatihan sehari itu merupakan rangkaian menuju puncak perayaan HUT Yapendik di Batam, Minggu (3/7).